Ku kirim kereta kuda
berkarung-karung beras, terigu dan gula
dalam sepucuk surat
garis tanganmu ku baca tanpa kata
tanpa tanda baca
tanpa tanda tangan
Sudah waktunya angin mengeja nafas
mengeja ruang dan tempat
membaca bathin nan cermat
atas alur kehidupan maya
dimana kereta kuda menapaki
jalan lurus membelah kesejatian
menyalakan lentera di pingir-pinggirnya
meniupkan cinta
Translate
Tentang Aku
Social Media
Arsip
Blog Sahabat
Entri Populer
-
Realitas sosial begitu bugilnya, sehingga semua agama besar dunia berselimut hijab. Sendawa pikiran itu, melontarkan sepatu dari mulut-m...
-
Ada kelaparan usang diusung ribuan pikiran yang berpergian sembari menghitung utang-piutang. Jejak sungsang, tangis yang bersembunyi dibi...
-
KONSER bertajuk, “Dari Titik Nol”, yang menggelar karya-karya musisi lokal Wing Sentot Irawan, meramaikan dunia musik di Mataram. Konser yan...
-
AKU RUANG Cicak di dinding mengucap salam : "Benar, pikiranmu sakit, kawan" Aku tengkurap Cicak tengkurap Ketika aku tengadah &quo...
-
Nafas adalah kepercayaan atas ketiadaan yang mewujud dalam wadagnya. Ia adi kodrati kesementaraan yang menjadi. kehidupan adalah panggung...
-
kemudian pikiran memenjarakan hati, melangkahi doa mempekerjakan ritus bisu mempersangkakan setiap orang melentingkan napasnya sendiri. diny...
-
Dengan sedikit bertingkah, peremajaan ini akan membutuhkan waktu cukup lama bagi dunia adakadabra. Tapi sebagai mahluk bertulang belakang,...
-
Betapa kejamnya istilah ini,dan terlalu banyak orang mengenalnya. Ada yang menyebut LINTAH DARAT. Tapi mangsudnya adalah 'penghisapa...
-
Untuk merasa bersalah plastik, membutuhkan ribuan tahun untuk didaur ulang. Miniatur khas buah tanga pasar ini. Menjadi miniatur Republik....
-
1. Anak adalah tetangga hati, ketika keluarga menghimpun udara. Tak jarang awalnya seseorang akan menghiba pada pantai yang memelihara ded...
0 komentar:
Posting Komentar